Wednesday, February 21, 2007

Demam Berdarah Dengue


Demam berdarah kembali melanda Indonesia dan telah memakan jumlah korban tidak sedikit. Demam berdarah dengue sendiri adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan menggunakan nyamuk Aedes aegypti sebagai perantaranya.



Kenali Gejalanya
Gejala demam berdarah dengue memang tidak jelas, bahkan hampir menyerupai dengan gejala demam karena infeksi lain, seperti flu atau tifus. Perbedaannya, pada flu biasanya disertai batuk dan pilek sedang demam berdarah tidak, kecuali apabila penderita juga mengalami infeksi virus flu bersamaan. Demam tifus biasanya disertai denyut nadi yang melemah, sedang demam berdarah diiringi gerak nadi yang lebih cepat dari normal. Apabila sampai dua hari demam masih berlanjut, harus segera diadakan pemeriksaan tes darah untuk melihat kadar trombositnya.

Proses Terjadinya Demam Berdarah Dengue
Secara kronologis prosesnya dimulai dari nyamuk aedes yang tidak bervirus menggigit dan mengisap darah seseorang yang telah terkena demam berdarah dengue. Nyamuk yang sudah terinfeksi virus kemudian menggigit orang sehat dan memindahkan virusnya bersama air ludah ke dalam tubuh.

Pada saat tersebut, virus memperbanyak diri dan menginfeksi sel-sel darah putih serta kelenjar getah bening untuk kemudian masuk ke sistem sirkulasi darah. Virus ini sebenarnya hanya ada di dalam darah selama 3 hari sejak ditularkan oleh nyamuk. Pada hari-hari itulah terjadi pertempuran antara antibodi dan virus dengue yang dianggap sebagai benda asing oleh tubuh. Badan biasanya mengalami gejala demam dengan suhu tinggi antara 39 sampai 40 derajat celcius.

Akibat pertempuran tersebut terjadi penurunan kadar trombosit dan bocornya pembuluh darah sehingga membuat plasma darah mengalir ke luar. Penurunan trombosit ini mulai bisa dideteksi pada hari ketiga. Masa kritis penderita demam berdarah berlangsung sesudahnya, yakni pada hari keempat dan kelima.

Pada fase ini, suhu badan turun dan biasanya diikuti oleh sindrom shock dengue karena perubahan yang tiba-tiba. Muka penderita pun menjadi memerah atau facial flush. Biasanya, penderita juga mengalami sakit pada kepala, tubuh bagian belakang, otot, tulang dan perut (antara pusar dan ulu hati). Tidak jarang diikuti dengan muntah yang berlanjut dan suhu dingin dan lembab pada ujung jari serta kaki.

Penanganan yang benar pada fase tersebut sangat ditekankan agar penderita bisa melewati masa kritisnya dengan baik. Caranya dengan banyak memberikan asupan cairan kepada penderita sebagai pengganti plasma darah. Hal ini dikarenakan banyaknya cairan tubuh yang hilang dengan cepat akibat merembesnya plasma darah yang keluar dari pembuluh darah. Saat ini, larutan gula garam atau oralit masih merupakan cairan terbaik karena komposisinya setara dengan plasma darah.

Pemberian infus diberikan apabila penderita dalam kondisi muntah terus, tidak bisa makan dan minum, menderita kejang, kesadaran menurun atau derajat kebocoran plasma darahnya tinggi, yang biasa terjadi pada fase kritis. Begitu pula dengan transfusi trambosit yang akan diberikan jika trambosit penderita di bawah 100.000 dengan pendarahan yang cukup banyak. Bila masa kritis itu bisa dilewati dengan baik maka pada hari keenam dan ketujuh kondisi penderita akan berangsur membaik dan kembali normal pada hari ketujuh atau kedelapan.

Pencegahan
Nyamuk aedes betina sebagai perantara memang tidak berbahaya selama belum terkena virus dengue. Namun sebaiknya kita mencegah perkembangan nyamuk tersebut mengingat infeksi virus dengue telah menyebar luas. Metode yang baik saat ini adalah menguras segala tempat air tergenang, menutup lubang dan mengubur barang-barang bekas yang potensial menjadi sarang nyamuk.

Sebagai pertahanan tubuh, konsumsi vitamin C minimal 60 mg dan air sebanyak 1 liter setiap hari. Jangan lupakan waktu untuk beristirahat. Ada baiknya menggunakan cairan penolak nyamuk yang dioleskan ke tubuh supaya terhindar dari gigitan nyamuk. Mencegah akan selalu lebih baik ketimbang mengobati.

0 comments:

Post a Comment

 

Template by NdyTeeN